Minggu, 09 Juli 2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN INSTRUKSI DI MADRASAH DINIYAH

IMPLEMENTASI MANAJEMEN INSTRUKSI DI MADRASAH DINIYAH HIDAYATUL MUBTADI’IN WERDI, WONOKERTO, PEKALONGAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dalam menghadapi tuntutan zaman, lembaga pendidikan Islam non formal seperti Madrasah Diniyah berkembang sebagai lembaga yang semakin kompleks sehingga ia membutuhkan organisasi yang tertata dengan baik dan benar. Kompleksitas tersebut terlihat dari kebutuhan akan pengelolaan pelaksanaan pendidikan dengan pendekatan manajemen. Dalam dunia pendidikan banyak cabang ilmu manajemen yang kita kenal, salah satunya ialah manajemen instruksi / manajemen perintah. Manajemen instruksi memang tergolong masih baru dan masih asing di telinga kita. Manajemen instruksi bukanlah manajemen instruksional / pembelajaran akan tetapi manajemen instruksi memiliki pengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran.
Proses belajar mengajar tidak serta merta harus terjadi dalam sebuah urutan logis, sebaliknya proses tersebut menghadirkan sebuah interaksi dan keputusan serta gangguan-gangguan. Gangguan tersebut bisa muncul dalam sifat dasar sosial atau pendidikan, dan sebuah gangguan bisa menyebabkan munculnya gangguan-gangguan lainnya. Disinilah manajemen instruksi diperlukan dalam mencegah dan merespon berbagai gangguan yang muncul dengan memberikan perintah dan tindakan yang tepat. Begitu juga pada proses pendidikan dan pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, tentu banyak juga gangguan-gangguan yang muncul sehingga diperlukan kecakapan para ustadz dalam mencegah dan merespon berbagai gangguan yang akan dan telah muncul dengan instruksi tertentu.
Kecakapan dan keterampilan ustadz dalam mencegah, merespon, dan memberikan instruksi kepada santri, tentu sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya seperti banyaknya jam mengajar, lingkungan tempat tinggal, dan asal-usul pendidikan ustadz baik yang berasal dari pondok pesantren maupun dari pendidikan formal dan perguruan tinggi. Sehingga pada kesempatan kali ini peneliti tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana para unstadz implementasi manajemen instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, Wonokerto, Pekalongan.

B.       Rumusan Masalah
Sesuai judul dan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan pokok masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana ustadz mencegah berbagai gangguan yang akan muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi?
2.    Bagaimana ustadz merespon gangguan-gangguan yang muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi?
3.   Bagaimana ustadz mengimplementasikan manajemen instruksi / memberikan perintah kepada santri di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi?

C.      Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti ialah :
1.    Mengeksplorasi strategi ustadz dalam mencegah berbagai gangguan yang akan muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
2.      Mengeksplorasi respon ustadz dalam mengatasi gangguan-gangguan yang muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
3.    Mengeksplorasi cara ustadz mengimplementasikan manajemen instruksi / memberikan perintah kepada santri di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.

D.      Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian ini ialah :
1.      Kegunaan teoritis dari penelitian ini, diharapkan dapat memperkarya wawasan pemikiran tentang implementasi manajemen instruksi di lembaga pendidikan Islam.
2.   Kegunaan praktis dari penelitian ini, diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan keterampilan ustadz dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.

E.       Tinjauan Pustaka
Dalam mengeksplorasi penelitian terdahulu tentang manajemen instruksi di lembaga pendidikan, peneliti merasa kesulitan bahkan sama sekali tidak menemukan literatur penelitian tentang manajemen instruksi pendidikan / pembelajaran di Indonesia, namun yang banyak muncul adalah manajemen instruksional. Peneliti baru menemukan banyak jurnal penelitian manajemen instruksi di beberapa jurnal penelitian internasional sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Nanda M Klapwijk dengan judul Reading strategy instruction and teacher change: implications for teacher training yang termuat dalam jurnal South African Journal of Education tahun 2012. Penelitian oleh Nanda M Klapwijk ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan partisipan 163 guru. Penelitian ini bersifat menguji berbagai pertanyaan / percakapan untuk menguji ketepatan guru dalam memberikan instruksi.[1]
2.  Kemudian kumpulan hasil penelitian yang ditulis oleh Shari Butler, Kelsi Urrutia, Anneta Buenger, dan Marla Hunt, tentang instruksi yang termuat dalam National Reading Technical Assistance Center (NRTAC) dengan judul A Review of the Current Research on Comprehension Instruction terbitan tahun 2010. Didalam NRTAC memuat berbagai penelitian strategi guru dalam memberikan instruksi serta model-model sistem instruksi.[2]

F.       Kerangka Teori
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.[3] Instruksi dalam kamus bahasa Indonesia berarti perintah atau arahan untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas.[4] Jadi manajemen instruksi merupakan proses manajerial yang dilakukan oleh pengelola pendidikan maupun guru dalam memberikan arahan dan perintah tertentu kepada bawahan maupun siswa untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang sudah direncanakan.
Manajemen instruksi merupakan koordinasi dari tugas-tugas pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan menjadikan instruksi lebih efektif dan efisien serta mengharuskan pencegahan terhadap gangguan dan memberikan respon yang konstruktif terhadap gangguan yang terlanjur muncul. Manajemen instruksi bukan bagian dari pembelajaran, akan tetapi memungkinkan terjadinya pembelajaran dengan mencegah munculnya gangguan-gangguan terhadap pembelajaran dan meminimalisir pengaruh negatif dari gangguan yang terlanjur terjadi.[5]
Dalam manajemen instruksi strategi yang digunakan untuk mencegah munculnya gangguan bisa dilakukan dengan pengelolaan tata ruang kelas, distribusi tanggungjawab, pendidikan antar teman, gaya kepemimpinan dan suasana kelompok, teknik kepemimpinan dalam kelas, serta hubungan pertemanan.[6] Kemudian dalam merespon berbagai gangguan bisa melalui pendekatan humanis, negosiasi, dan modifikasi prilaku dengan memakai tujuh strategi khusus.[7]
Dalam mengimplementasikan manajemen instruksi ada beberapa sistem yang dapat di gunakan yaitu sistem instruksi pribadi (SIP), instruksi sesuai kebutuhan individu (ISKI).[8] dan sistem instruksi model CSI (Cognitive Strategy Instruction).[9] Sedangkan strategi dalam pengelolaan instruksi dapat dilakukan dengan cara mengubah ekspektasi menjadi instruksi,[10] kemudian dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Barak Rosenshine dikemukakan juga 17 prinsip efektif dalam memberikan instruksi.[11]

G.      Metode Penelitian
Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang valid, terarah, optimal dan memuaskan, maka peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1.       Pendekatan dan jenis penelitian
Berdasarkan fokus kajian, subyek dan karakter datanya, jenis  penelitian  ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research), yang mana peneliti sebagai intsrumen kunci dengan analisis data bersifat induktif.[12] Sedangkan dari pembahasannya termasuk penelitian deskriptif (descriptive research),[13] yaitu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang ada di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi sesuai dengan kondisi apa adanya.
2.       Sumber data penelitian
Sumber data penelitian kualitatif berupa informan / partisipan yang sudah diintifikasi, dihubungi serta sudah mendapatkan persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.[14] Dalam penelitian ini, sumber data primer yaitu para Ustadz di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, sedangkan sumber data sekundernya ialah berbagai buku dan literatur yang berisi teori-teori manajemen instruksi.
3.       Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a.       Metode interview ( wawancara )
Model wawancara yang digunakan peneliti ialah wawancara terstruktur.[15] Metode ini digunakan peneliti untuk mewawancarai para ustadz untuk mendapatkan data tentang bagaimana implementasi manajemen instruksi dalam mencegah, dan merespon berbagai gangguan dalam proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun daftar/instrument pertanyaan terlampir.
b.       Metode observasi
Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati berbagai fenomena yang ada di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi untuk mengetahui apakah para ustadz sudah mampu memberikan instruksi dengan baik. Observasi yang di kerjakan peneliti meliputi berbagai kegiatan pembelajaran dan penataan ruang kelas di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun obyek-obyek observasi terlampir.
c.        Metode dokumentasi
Metode ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan berbagai data tertulis dan foto tentang Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun obyek dokumentasi terlampir
4.        Teknik analisis data
Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti dengan menerapkan model Miles dan Huberman sebagai berikut:
a.       Data reduction ( reduksi data )
Dalam mereduksi data, peneliti memilih data yang berkaitan dengan cara Ustadz mencegah dan merespon berbagai gangguan yang muncul serta strategi yang digunakan dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
b.       Data display ( penyajian data )
Dalam penyajian data ini peneliti akan menyajikan data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pencegahan dan respon para ustadz terhadap berbagai gangguan yang muncul serta strategi yang digunakan para ustadz dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
c.        Verification
Pada analisis data verification ini peneliti akan memberikan beberapa kesimpulan mengenai cara ustadz dalam mencegah, dan merespon berbagai gangguan, serta strategi dan keterampilan para ustadz dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.

H.      Pembahasan
Dari hasil mini research tentang implementasi manajemen instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi didapati beberapa fakta penelitian sesuai rumusan masalah sebagai berikut:
1.   Pencegahan dari berbagai gangguan
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti didapati beberapa gangguan yang sering muncul di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi yaitu:
a.    Ruang belajar / kelas yang kurang nyaman dikarenakan minimnya pencahayaan.
b.  Ruang kelas yang gaduh karena dinding skat antar ruangan hanya berupa triplek sehingga suara dari ruang sebelah terdengar diruang lain.
c.    Atap belum diternit sehingga kalau hujan sering bocor dan temperatur udara menjadi dingin.
d.  Cat dinding yang sudah kusam dan penempatan prabot kelas yang masih berantakan, sehingga mengganggu pandangan.
e. Kesadaran tertib administrasi masih rendah karena belum ada struktur organisasi MADIN, Organisasi kelas, tata tertib, dan sebagainya.
f. Belum memakai manajemen madrasah yang baik, karena masih banyak ketimpangan dalam pembagian tugas di MADIN.
g.  Motivasi belajar ilmu agama siswa dan kesadaran orang tua masih rendah sehingga siswa yang berangkat hanya sedikit dan jarang yang membayar iuran administrasi bulanan MADIN sehingga mengganggu operasional MADIN.
h.  Karena siswa yang sedikit sehingga semangat ustadz juga menurun yang menyebabkan ustadz juga jarang masuk dan seadanya dalam mengajar (monoton, tidak ada tanya jawab, mengajar rata-rata 30 menit, satu ustadz mengajar dua kelas dalam semalam karena ada ustadz yang tidak masuk).
Itulah beberapa gangguan yang peneliti dapati selama melakukan penelitian di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun strategi / cara yang dilakukan ustadz dan pengelola MADIN dalam mencegah berbagai gangguan sebagai berikut:
a.   Memotifasi anak dan memberikan pengarahan / penyuluhan kepada orang tua disetiap pengajian atau pertemuan-pertemuan yang diadakan pihak MADIN.
b. Meminta bantuan sesepuh / ulama desa untuk memberikan fatwa atau bimbingan kepada masyarakat desa akan pentingnya belajar ilmu agama khususnya di MADIN.
c. Menganjurkan dan menghimbau kepada siswa yang rajin berangkat untuk mengajak temannya yang jarang berangkat / berangkat bersama-sama.
Itulah beberapa gangguan dan cara mencegah gangguan yang dapat peneliti tangkap selama melakukan observasi dan wawancara di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
2.        Merespon gangguan yang muncul.
Adapun dalam merespon berbagai gangguan yang disebutkan diatas ada beberapa cara yang dilakukan Ustadz maupun pengelola Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, sebagai berikut:
a.  Membuat berbagai kegiatan keagamaan di MADIN dengan melibatkan santri dalam kepanitiaan, pengisi acara, maupun sebagai peserta.
b.  Menemui / mengunjungi rumah anak yang sering tidak berangkat mengaji, atau meminta santri lain untuk mengajak anak tersebut.
c.    Memberikan keringan biaya administrasi bulanan.
d. Mengumpulkan dewan assatid, pengurus MADIN, sesepuh desa, dan wali santri untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul.
Demikianlah beberapa respon yang dilakukan pihak assatid, maupun pengurus MADIN dalam menanggapi berbagai gangguan yang muncul
3.        Implementasi manajemen instruksi / pemberian perintah
Dalam memberikan perintah / instruksi kepada santri ustad melakukan beberapa cara sebagai berikut:
a.    Menggunakan pendekatan persuasif / tatap muka dengan santri secara empat mata.
b.    Memanggil siswa dengan kata-kata halus dan intonasi rendah, agar tidak terkesan memerintah.
c.    Memberikan perintah / tanggungjawab sesuai kemampuan siswa.
d.   Memberikan teguran secara lisan dan halus terhadap siswa yang melanggar / menganggu.
e.    Sebelum memerintah siswa, ustadz memberikan contoh terlebih dahulu.
Demikianlah beberapa instruksi yang dapat peneliti eksplorasi selama melakukan mini research di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.

I.         Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap lembaga pendidikan baik formal maupun informal dan dalam setiap kegiatan pembelajaran pasti akan ditemui berbagai gangguan-gangguan dengan taraf dan tingkat gangguan yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan maupun intern dari lembaga pendidikan maupun proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu diperlukan keterampilan khusus oleh para guru / ustadz maupun pengelola lembaga pendidikan dalam mencegah dan merespon berbagai gangguan tersebut. Kemampuan inilah yang diaplikasikan dalam bentuk instruksi / perintah yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penyelesaian berbagai gangguan tersebut.
Seperti contoh, studi kasus di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, meskipun berupa lembaga pendidikan non formal yang tergolong tradisional ternyata ditemukan banyak sekali gangguan baik dari intern madrasah berupa fasilitas sarana prasarana, manajemen, ustadz, santri, hingga ekstern madrasah yaitu wali siswa, masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam menanggapi berbagai gangguan dan problem tersebut ternyata pihak madrasah (pengurus dan assatid) memiliki cara / strategi dalam menyelesaikan berbagai problem tersebut, yang tidak disadari sudah merupakan kegiatan instruksi (manajemen instruksi).

Daftar Pustaka
Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Bluestein, Jane, Manajemen Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2013.
Hasibuan, Dasar-dasar manajemen,  Jakarta : Bumi Aksara, 2005.
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id
http://s3.amazonaws.com, http://teachingld.org/, Cognitive Strategy Instruction, Issue 19, Spring 2012.
Klapwijk, Nanda M, “Reading strategy instruction and teacher change: implications for teacher training” South African Journal of Education, Volume 32(2), May 2012.
Raco, J.R., Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulan. https://books.google.co.id,
Rosenshine, Barak, Principles of Instruction; Research Based Strategies that All Teachers Should Know, Article American Educator, Spring 2012.
Seifert, Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogjakarta: Ircisod, 2007.
Shari Butler, Kelsi Urrutia, dkk, A Review of the Current Research on Comprehension Instruction, National Reading Technical Assistance Center (NRTA), U.S. Department of Education 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.




[1] Nanda M Klapwijk, “Reading strategy instruction and teacher change: implications for teacher training” South African Journal of Education, Volume 32(2), May 2012, hlm. 191-202.
[2] Shari Butler, Kelsi Urrutia, dkk, A Review of the Current Research on Comprehension Instruction,  National Reading Technical Assistance Center (NRTA), U.S. Department of Education 2010, hlm. 1-20.
[3] Hasibuan, Dasar-dasar manajemen,  (Jakarta : Bumi Aksara, 2005). hlm. 2.
[5] Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogjakarta: Ircisod, 2007), hlm. 265-266.
[6] Ibid., hlm. 225-233.
[7] Ibid., hlm. 237-250.
[8] Ibid., hlm. 258-264.
[9] http://s3.amazonaws.com, http://teachingld.org/, Cognitive Strategy Instruction, Issue 19, Spring 2012, diakses 10 Desember 2016.
[10] Jane Bluestein, Manajemen Kelas,(Jakarta: PT. Indeks, 2013), hlm. 4-8.
[11] Barak Rosenshine, Principles of Instruction; Research Based Strategies that All Teachers Should Know, Article American Educator, Spring 2012. hlm. 19.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.15.
[13] Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), hlm. 48.
[14] https://books.google.co.id, J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulan, hlm. 108, diakses 8 Desember 2016.
[15] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 227.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda