IMPLEMENTASI
MANAJEMEN INSTRUKSI DI MADRASAH DINIYAH HIDAYATUL MUBTADI’IN WERDI, WONOKERTO,
PEKALONGAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dalam
menghadapi tuntutan zaman, lembaga pendidikan Islam non formal seperti Madrasah
Diniyah berkembang sebagai lembaga yang semakin kompleks sehingga ia
membutuhkan organisasi yang tertata dengan baik dan benar. Kompleksitas tersebut
terlihat dari kebutuhan akan pengelolaan pelaksanaan pendidikan dengan
pendekatan manajemen. Dalam dunia pendidikan banyak cabang ilmu manajemen yang
kita kenal, salah satunya ialah manajemen instruksi / manajemen perintah.
Manajemen instruksi memang tergolong masih baru dan masih asing di telinga
kita. Manajemen instruksi bukanlah manajemen instruksional / pembelajaran akan
tetapi manajemen instruksi memiliki pengaruh terhadap kelancaran proses
pembelajaran.
Proses belajar mengajar
tidak serta merta harus terjadi dalam sebuah urutan logis, sebaliknya proses
tersebut menghadirkan sebuah interaksi dan keputusan serta gangguan-gangguan.
Gangguan tersebut bisa muncul dalam sifat dasar sosial atau pendidikan, dan
sebuah gangguan bisa menyebabkan munculnya gangguan-gangguan lainnya. Disinilah
manajemen instruksi diperlukan dalam mencegah dan merespon berbagai gangguan
yang muncul dengan memberikan perintah dan tindakan yang tepat. Begitu juga
pada proses pendidikan dan pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, tentu banyak juga
gangguan-gangguan yang muncul sehingga diperlukan kecakapan para ustadz dalam
mencegah dan merespon berbagai gangguan yang akan dan telah muncul dengan
instruksi tertentu.
Kecakapan dan
keterampilan ustadz dalam mencegah, merespon, dan memberikan instruksi kepada
santri, tentu sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya seperti banyaknya jam
mengajar, lingkungan tempat tinggal, dan asal-usul pendidikan ustadz baik yang
berasal dari pondok pesantren maupun dari pendidikan formal dan perguruan
tinggi. Sehingga pada kesempatan kali ini peneliti tertarik untuk
mengeksplorasi bagaimana para unstadz implementasi manajemen instruksi di
Madrasah Diniyah Hidayatul
Mubtadi’in Werdi, Wonokerto, Pekalongan.
B.
Rumusan Masalah
Sesuai judul dan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan
pokok masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana ustadz mencegah berbagai gangguan
yang akan muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul
Mubtadi’in Werdi?
2. Bagaimana ustadz merespon gangguan-gangguan
yang muncul selama proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in
Werdi?
3. Bagaimana ustadz mengimplementasikan
manajemen instruksi / memberikan perintah kepada santri di Madrasah Diniyah
Hidayatul Mubtadi’in Werdi?
C.
Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan perumusan masalah,
maka tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti ialah :
1. Mengeksplorasi strategi ustadz dalam
mencegah berbagai gangguan yang akan muncul selama proses pembelajaran di
Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
2. Mengeksplorasi respon ustadz dalam
mengatasi gangguan-gangguan yang muncul selama proses pembelajaran di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
3. Mengeksplorasi cara ustadz mengimplementasikan
manajemen instruksi / memberikan perintah kepada santri di Madrasah Diniyah
Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
D.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat
diambil dalam penelitian ini ialah :
1. Kegunaan teoritis dari penelitian ini, diharapkan dapat memperkarya wawasan pemikiran tentang implementasi manajemen instruksi di lembaga pendidikan
Islam.
2. Kegunaan praktis dari penelitian ini, diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan
keterampilan
ustadz dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in
Werdi.
E.
Tinjauan Pustaka
Dalam mengeksplorasi penelitian terdahulu tentang manajemen instruksi di
lembaga pendidikan, peneliti merasa kesulitan bahkan sama sekali tidak
menemukan literatur penelitian tentang manajemen instruksi pendidikan /
pembelajaran di Indonesia, namun yang banyak muncul adalah manajemen
instruksional. Peneliti baru menemukan banyak jurnal penelitian manajemen
instruksi di beberapa jurnal penelitian internasional sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Nanda M Klapwijk dengan judul Reading strategy instruction and teacher change: implications for teacher training yang termuat dalam jurnal South African Journal of Education tahun 2012. Penelitian oleh
Nanda M Klapwijk ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif
dengan partisipan 163 guru. Penelitian ini bersifat menguji berbagai pertanyaan
/ percakapan untuk menguji ketepatan guru dalam memberikan instruksi.[1]
2. Kemudian kumpulan hasil penelitian yang ditulis oleh Shari Butler, Kelsi Urrutia, Anneta Buenger, dan Marla
Hunt, tentang instruksi yang termuat dalam National Reading Technical
Assistance Center (NRTAC) dengan judul A Review of the Current Research
on Comprehension Instruction terbitan tahun 2010. Didalam NRTAC memuat
berbagai penelitian strategi guru dalam memberikan instruksi serta model-model
sistem instruksi.[2]
F.
Kerangka Teori
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.[3] Instruksi dalam kamus bahasa Indonesia berarti perintah atau arahan
untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas.[4] Jadi
manajemen instruksi merupakan proses manajerial yang dilakukan oleh pengelola
pendidikan maupun guru dalam memberikan arahan dan perintah tertentu kepada
bawahan maupun siswa untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang
sudah direncanakan.
Manajemen instruksi merupakan koordinasi dari tugas-tugas
pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan menjadikan instruksi lebih efektif
dan efisien serta mengharuskan pencegahan terhadap gangguan dan memberikan
respon yang konstruktif terhadap gangguan yang terlanjur muncul. Manajemen instruksi
bukan bagian dari pembelajaran, akan tetapi memungkinkan terjadinya
pembelajaran dengan mencegah munculnya gangguan-gangguan terhadap pembelajaran
dan meminimalisir pengaruh negatif dari gangguan yang terlanjur terjadi.[5]
Dalam manajemen instruksi strategi yang digunakan untuk
mencegah munculnya gangguan bisa dilakukan dengan pengelolaan tata ruang kelas,
distribusi tanggungjawab, pendidikan antar teman, gaya kepemimpinan dan suasana
kelompok, teknik kepemimpinan dalam kelas, serta hubungan pertemanan.[6] Kemudian dalam merespon berbagai gangguan bisa melalui pendekatan
humanis, negosiasi, dan modifikasi prilaku dengan memakai tujuh strategi khusus.[7]
Dalam mengimplementasikan manajemen instruksi ada beberapa sistem yang
dapat di gunakan yaitu sistem instruksi pribadi (SIP), instruksi sesuai
kebutuhan individu (ISKI).[8] dan
sistem instruksi model CSI (Cognitive Strategy Instruction).[9] Sedangkan
strategi dalam pengelolaan instruksi dapat dilakukan dengan cara mengubah
ekspektasi menjadi instruksi,[10] kemudian dalam sebuah artikel yang ditulis
oleh Barak Rosenshine dikemukakan juga 17 prinsip efektif dalam memberikan
instruksi.[11]
G.
Metode Penelitian
Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang
valid, terarah, optimal dan memuaskan, maka peneliti mengambil langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Berdasarkan fokus kajian, subyek dan karakter datanya,
jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
penelitian kualitatif (qualitative
research), yang mana
peneliti sebagai intsrumen kunci dengan analisis data bersifat induktif.[12] Sedangkan dari pembahasannya termasuk
penelitian deskriptif (descriptive
research),[13]
yaitu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang ada
di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi sesuai dengan kondisi apa
adanya.
2. Sumber data penelitian
Sumber data penelitian kualitatif berupa informan /
partisipan yang sudah diintifikasi, dihubungi serta sudah mendapatkan
persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.[14]
Dalam penelitian ini, sumber data primer yaitu para Ustadz di Madrasah Diniyah
Hidayatul Mubtadi’in Werdi, sedangkan sumber data sekundernya ialah berbagai
buku dan literatur yang berisi teori-teori manajemen instruksi.
3. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode
interview ( wawancara )
Model wawancara yang digunakan peneliti ialah
wawancara terstruktur.[15] Metode ini digunakan peneliti untuk mewawancarai para ustadz untuk
mendapatkan data tentang bagaimana implementasi manajemen instruksi dalam
mencegah, dan merespon berbagai gangguan dalam proses pembelajaran di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun daftar/instrument pertanyaan terlampir.
b. Metode
observasi
Metode ini
digunakan peneliti untuk mengamati berbagai fenomena yang ada di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi untuk mengetahui apakah para ustadz sudah
mampu memberikan instruksi dengan baik. Observasi yang di kerjakan peneliti
meliputi berbagai kegiatan pembelajaran dan penataan ruang kelas di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun
obyek-obyek observasi terlampir.
c. Metode
dokumentasi
Metode ini
digunakan peneliti untuk mengumpulkan berbagai data tertulis dan foto tentang Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in
Werdi. Adapun obyek dokumentasi terlampir
4.
Teknik analisis data
Adapun teknik analisis
data yang dilakukan peneliti dengan
menerapkan model Miles dan Huberman sebagai berikut:
a. Data
reduction ( reduksi data )
Dalam mereduksi data, peneliti memilih data yang
berkaitan dengan cara Ustadz mencegah dan merespon berbagai gangguan yang
muncul serta strategi yang digunakan dalam memberikan instruksi di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
b. Data
display ( penyajian data )
Dalam penyajian data ini peneliti akan menyajikan
data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pencegahan dan respon para
ustadz terhadap berbagai gangguan yang muncul serta strategi yang digunakan para
ustadz dalam memberikan instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in
Werdi.
c. Verification
Pada analisis
data verification ini peneliti akan
memberikan beberapa kesimpulan mengenai cara ustadz dalam mencegah, dan merespon berbagai
gangguan, serta strategi dan keterampilan para ustadz dalam memberikan
instruksi di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
H.
Pembahasan
Dari hasil mini research tentang implementasi manajemen instruksi
di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi didapati beberapa fakta penelitian sesuai rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Pencegahan dari berbagai gangguan
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
peneliti didapati beberapa gangguan yang sering muncul di Madrasah Diniyah
Hidayatul Mubtadi’in Werdi yaitu:
a.
Ruang belajar / kelas yang kurang nyaman dikarenakan minimnya pencahayaan.
b. Ruang kelas yang gaduh karena dinding skat antar ruangan hanya berupa
triplek sehingga suara dari ruang sebelah terdengar diruang lain.
c.
Atap belum diternit sehingga kalau hujan sering bocor dan temperatur
udara menjadi dingin.
d. Cat dinding yang sudah kusam dan penempatan prabot kelas yang masih
berantakan, sehingga mengganggu pandangan.
e. Kesadaran tertib administrasi masih rendah karena belum ada struktur
organisasi MADIN, Organisasi kelas, tata tertib, dan sebagainya.
f. Belum memakai manajemen madrasah yang baik, karena masih banyak
ketimpangan dalam pembagian tugas di MADIN.
g. Motivasi belajar ilmu agama siswa dan kesadaran orang tua masih rendah
sehingga siswa yang berangkat hanya sedikit dan jarang yang membayar iuran
administrasi bulanan MADIN sehingga mengganggu operasional MADIN.
h. Karena siswa yang sedikit sehingga semangat ustadz juga menurun yang
menyebabkan ustadz juga jarang masuk dan seadanya dalam mengajar (monoton,
tidak ada tanya jawab, mengajar rata-rata 30 menit, satu ustadz mengajar dua
kelas dalam semalam karena ada ustadz yang tidak masuk).
Itulah beberapa gangguan yang peneliti dapati selama melakukan penelitian
di Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi. Adapun strategi / cara yang dilakukan
ustadz dan pengelola MADIN dalam mencegah berbagai gangguan sebagai berikut:
a. Memotifasi anak dan memberikan pengarahan / penyuluhan kepada orang tua
disetiap pengajian atau pertemuan-pertemuan yang diadakan pihak MADIN.
b. Meminta bantuan sesepuh / ulama desa untuk memberikan fatwa atau
bimbingan kepada masyarakat desa akan pentingnya belajar ilmu agama khususnya
di MADIN.
c. Menganjurkan dan menghimbau kepada siswa yang rajin berangkat untuk
mengajak temannya yang jarang berangkat / berangkat bersama-sama.
Itulah beberapa gangguan dan cara mencegah gangguan yang dapat peneliti
tangkap selama melakukan observasi dan wawancara di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
2.
Merespon gangguan yang muncul.
Adapun dalam merespon berbagai gangguan yang
disebutkan diatas ada beberapa cara yang dilakukan Ustadz maupun pengelola Madrasah
Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi, sebagai berikut:
a. Membuat berbagai kegiatan keagamaan di MADIN dengan melibatkan santri
dalam kepanitiaan, pengisi acara, maupun sebagai peserta.
b. Menemui / mengunjungi rumah anak yang sering tidak berangkat mengaji,
atau meminta santri lain untuk mengajak anak tersebut.
c. Memberikan keringan biaya administrasi bulanan.
d. Mengumpulkan dewan assatid, pengurus MADIN, sesepuh desa, dan wali
santri untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang
muncul.
Demikianlah beberapa respon yang dilakukan pihak
assatid, maupun pengurus MADIN dalam menanggapi berbagai gangguan yang muncul
3.
Implementasi manajemen instruksi /
pemberian perintah
Dalam memberikan perintah / instruksi kepada santri
ustad melakukan beberapa cara sebagai berikut:
a. Menggunakan pendekatan persuasif / tatap muka dengan santri secara empat
mata.
b. Memanggil siswa dengan kata-kata halus dan intonasi rendah, agar tidak
terkesan memerintah.
c. Memberikan perintah / tanggungjawab sesuai kemampuan siswa.
d. Memberikan teguran secara lisan dan halus terhadap siswa yang melanggar
/ menganggu.
e. Sebelum memerintah siswa, ustadz memberikan contoh terlebih dahulu.
Demikianlah beberapa instruksi yang dapat peneliti
eksplorasi selama melakukan mini research di Madrasah Diniyah
Hidayatul Mubtadi’in Werdi.
I.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam setiap lembaga pendidikan baik formal maupun informal
dan dalam setiap kegiatan pembelajaran pasti akan ditemui berbagai
gangguan-gangguan dengan taraf dan tingkat gangguan yang berbeda sesuai dengan
situasi dan kondisi lingkungan maupun intern dari lembaga pendidikan maupun
proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu diperlukan keterampilan khusus
oleh para guru / ustadz maupun pengelola lembaga pendidikan dalam mencegah dan
merespon berbagai gangguan tersebut. Kemampuan inilah yang diaplikasikan dalam
bentuk instruksi / perintah yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap penyelesaian berbagai gangguan tersebut.
Seperti contoh, studi kasus di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’in Werdi,
meskipun berupa lembaga pendidikan non formal yang tergolong tradisional
ternyata ditemukan banyak sekali gangguan baik dari intern madrasah berupa
fasilitas sarana prasarana, manajemen, ustadz, santri, hingga ekstern madrasah
yaitu wali siswa, masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam menanggapi berbagai
gangguan dan problem tersebut ternyata pihak madrasah (pengurus dan assatid)
memiliki cara / strategi dalam menyelesaikan berbagai problem tersebut, yang
tidak disadari sudah merupakan kegiatan instruksi (manajemen instruksi).
Daftar Pustaka
Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Bluestein,
Jane, Manajemen Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2013.
Hasibuan, Dasar-dasar
manajemen, Jakarta : Bumi Aksara, 2005.
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id
http://s3.amazonaws.com,
http://teachingld.org/, Cognitive
Strategy Instruction, Issue
19, Spring 2012.
Klapwijk, Nanda M, “Reading strategy instruction and teacher
change: implications for teacher training” South African Journal of
Education, Volume 32(2), May 2012.
Raco,
J.R., Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulan. https://books.google.co.id,
Rosenshine, Barak, Principles of Instruction; Research Based
Strategies that All Teachers Should Know, Article American Educator, Spring
2012.
Seifert,
Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogjakarta:
Ircisod, 2007.
Shari Butler, Kelsi Urrutia, dkk, A Review of the Current Research on Comprehension
Instruction, National Reading Technical Assistance Center (NRTA), U.S. Department of Education 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan;
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
[1] Nanda M Klapwijk, “Reading strategy instruction and
teacher change: implications for teacher training” South African Journal
of Education, Volume 32(2), May 2012, hlm. 191-202.
[2] Shari Butler, Kelsi Urrutia, dkk, A Review of the Current Research on Comprehension Instruction, National Reading Technical Assistance Center (NRTA), U.S. Department of Education 2010, hlm. 1-20.
[3] Hasibuan, Dasar-dasar manajemen,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2005). hlm. 2.
[5] Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan,
(Jogjakarta: Ircisod, 2007), hlm. 265-266.
[6] Ibid., hlm. 225-233.
[7] Ibid., hlm. 237-250.
[8] Ibid., hlm. 258-264.
[9] http://s3.amazonaws.com, http://teachingld.org/, Cognitive Strategy
Instruction, Issue 19, Spring 2012, diakses 10 Desember 2016.
[10] Jane Bluestein, Manajemen Kelas,(Jakarta: PT. Indeks, 2013),
hlm. 4-8.
[11] Barak Rosenshine, Principles of Instruction;
Research Based Strategies that All Teachers Should Know, Article American
Educator, Spring 2012. hlm. 19.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan;
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.15.
[13] Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), hlm. 48.
[14] https://books.google.co.id, J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif:
Jenis, Karakteristik, dan Keunggulan, hlm. 108, diakses 8 Desember 2016.
[15] Suharsimi
Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm. 227.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda