Minggu, 01 November 2009

MODERNISASI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS CYBER

BAB I
PENDAHULUAN

Diera modern yang dimulai sejak abad 20 hingga 21 pesatnya perkembangang teknologi sudah tidak dapat dibendung lagi. Salah satu hasil karya terbaik teknologi manusia abad ini adalah menciptakan dunia baru yang mereka sebut dunia cyber atau dunia maya. Untuk dapat masuk dan mengakses dunia cyber ini kita membutuhkan keterampilan SDM yang kompeten dan mampu menguasai program-program perantaranya dari media computer.
Dunia cyber menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses data-data dari seluruh penjuru dunia. Akes data ini ada juga yang berhubungan dengan dunia pendidikan, sehingga pengetahuan dan pengalaman pendidikan kita akan semakin bertambah. Dunia pendidikan islam sebagai rumpun dari dunia pendidikan secara umum juga memerlukan akses data ini untuk mengembangkan konsep dan model pembelajaran mereka.
Pengalaman dilapangan selama ini, kita banyak mengetahui bahwa pembelajaran PAI masih terpaku pada model-model pembelajaran lama satu arah yaitu guru mentransfer pengetahuan dan pengalaman kepada siswa sehingga pengetahuan mereka terbatas pada apa yang disampaikan guru. Oleh Karena itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai model baru pembelajaran PAI yang berbasis teknologi dengan memanfaatkan dunia cyber, dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi model pembelajaran PAI konvensional dan dunia cyber?
2. Kapan kita perlu menerapkan pembelajaran PAI berbasis cyber ?
3. Mengapa kita membutuhkan dunia cyber dalam pembelajaran PAI ?
4. Bagaimana cara menerapkan teknologi cyber dalam pembelajarn PAI ?
5. Apakah dunia cyber cocok bagi pembelajaran PAI dan respon masyarakat dewasa ini ?



BAB II
MODERNISASI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS CYBER

A. DESKRIPSI PEMBELAJARAN PAI KONVENSIONAL DAN DUNIA CYBER
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan proses belajar mengajar antara siswa dan guru dalam mencapai suatu tujuan. Pembelajaran berasal dari dua konsep yang tak terpisahkan yaitu konsep belajar dan mengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dan siswa pada saat pengajaran berlangsung .
Pendidikan islam atau pendidikan menurut islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya berupa Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan pendidikan agama islam atau pendidikan keislaman ialah upaya pendidikan agama islam atau ajaran islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life seseorang. Visi pendidikan islam merupakan persepsi tujuan akhir meliputi learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together .
Kata konvensional menurut kamus ilmiah berarti sesuatu yang sudah biasa dilakukan atau sesuai lazimnya . Jadi model pembelajaran PAI konvensional maksudnya ialah model pembelajaran PAI yang masih menggunakan metode, materi dan media pembelajaran yang sudah lama dan biasa dijalankan dalam proses pembelajaran PAI selama ini. Seperti metode ceramah, hafalan, tanya jawab, memaknai kitab dan lain-lain. Pembelajaran PAI konvensional biasanya masih menerapkan model pembelajaran satu arah yaitu guru mentransfer pengetahuan pada siswa dan murid wajib mengikutiya, sedangkan pengetahuan guru terbatas pada pengalaman belajarnya. Bahan yang diajarkan masih menggunakan buku, kitab atau referensi lain yang sudah kuno sehingga dalam memberikan ulasan menggunakan praktek keagamaan pada zamannya. Umumnya hal ini terjadi pada pembelajaran fiqih disekolah-sekolah, sedangkan zaman dan kehidupan manusia akan terus berubah dan berkembang dari masa kemasa.
Istilah dunia cyber digunakan orang untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan Internet atau dunia maya. Wiener sebagai pencetus Cybernetics theory mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics. Disini dunia cyber lebih akrab dengan kita dengan sebutan Internet (Inter-Network) yang dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu negara ke negara di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai anekaragam informasi. Internet memiliki banyak sekali fasilitas layanan yang kapan pun bisa kita akses secara mudah dan cepat antara lain browsing, e-mail, searching, chatting, FTP, WWW, Newsgroup, Download dan lain-lain .
Pembelajaran PAI konvensional yang selama ini kita jalankan memang tidak ada salahnya jika dilestarikan karena setiap model pembelajaran pasti memiliki nilai positif dan negatif masing-masing serta model pembelajaran yang sudah terbiasa dilaksanakan akan lebih efektif jika ditunjang dengan model-model pembelajaran lain yang relefan. Namun dalam mengembangkan model pembelajaran baru kita harus melihat realita kehidupan yang berkembang dewasa ini. Dunia cyber atau dunia internet menjadi populer bagi masyarakat dunia abad ini untuk melakukan berbagai aktivitas interaksi dengan orang lain dan mencari pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru bahkan bisa juga dijadikan lahan bisnis untuk mencari materi. Ketika orang sudah banyak mengakses dan memanfaatkan kemudahan teknologi cyber, kita sebagai umat islam jangan sampai rugi dan ketinggalan karena tidak memanfaatkan kemudahan itu sebagai anugerah Allah. Begitu juga dalam proses pembelajaran PAI kita harus siap dan mampu memanfaatkan teknologi cyber untuk menambah pengalaman dan pengetahuan baru mengenai materi-materi agama serta peristiwa keberagamaan yang sedang terjadi didunia dewasa ini.

B. MENERAPKAN TEKNOLOGI CYBER DALAM PEMBELAJARAN PAI
Dalam buku Media pengajaran karangan Azhar Arsyal disebutkan beberapa model pengembangan media pengajaran antara lain berbasis pada manusia, media cetak, media visual, media audio visual dan media berbasis komputer . Media yang berbasis pada komputer dewasa ini dikembangkan lagi dengan adanya internet. Tidak cukup disitu Cyber atau internet berkembang lagi tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan komputer namun sekarang bisa juga diakses dengan menggunakan telepon sellular handphone yang lebih praktis dan ekonomis pemakaiannya, tentu dengan syarat bila sudah didukung dengan fitur-fitur pendukungnya.
Proses pembelajaran PAI yang selama ini kita lakukan disekolah kebanyakan hanya bersumber dari kitab yang kita punyai saja atau sekedar buku paket dari pemerintah. Yang mana kitab atau buku paket tersebut hanya membahas dan memberikan konsep-konsep dasar hukum syariat islam. Sedangkan permasalahan kontemporer saat ini sedikit sekali dibahas, kadang hanya berdasarkan keterangan guru semata, sehingga pengetahuan siswa terbatas pada pemahaman dan hafalan mereka selama menerima pelajaran disekolah. Hal ini akan berdampak pada kebingungan siswa dalam menentukan langkah dan sikap sebagai muslim untuk menyikapi problematika keberagamaan yang sedang mereka hadapi. Sehingga kadang mereka mengambil sikap yang menurut pandangan subyektif mereka sudah sesuai syariat padahal pada prakteknya melenceng dari ajaran agama.
Namun dengan memanfaatkan dunia cyber kita dapat bebas mencari referensi berkenaan dengan problem kehidupan itu. Sebelum kita menggunakan media cyber ini dalam pembelajaran PAI, setidaknya ada beberapa pendekatan yang mengarahkan kita pada media ini antara lain :
1. Pendekatan fungsional, dengan pendekatan ini seorang pendidik dalam menyampaikan materi PAI harus lebih mampu menekankan pada segi kemanfaatan ilmu agama dan internet bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari . Dengan pendekatan fungsional ini siswa diberikan pengarahan apa manfaat yang dapat kita peroleh ketika kita mampu mengkombinasikan materi pelajaran disekolah dengan menggunakan dunia maya untuk mencari topik-topik permasalahan umat dewasa ini sebagai bahan pembelajaran aktif. Sehingga dunia cyber difungsikan sebagai bahan pembelajaran alternatif untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah diterima disekolah.
2. Pendekatan pengalaman yaitu pendekatan dengan memberikan pengalaman keagamaan khususnya yang berkaitan dengan masalah keberagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan . Dengan pendekatan ini siswa diberikan pengalaman-pengalaman baru tentang perilaku manusia berkenaan hukum-hukum agama dengan melakukan studi kasus menggunakan media internet untuk dibahas bersama-sama sebagai bahan diskusi dan mencari jalan keluar dari permasalahan itu.
Setelah kita melakukan beberapa pendekatan kemudian kita mencari manfaat dan kekurangan dari dunia cyber berkenaan dengan PAI antara lain :
1. Manfaat dari dunia cyber bagi pembelajaran PAI adalah :
a. Konektifitas dan jangkauan internet bersifat global tanpa mengenal ruang ,waktu dan tempat sehingga dalam pembelajaran PAI kita dapat mengakses informasi keberagamaan umat islam diseluruh dunia. Bahkan disedikan pula literatur atau materi yang sudah kuno hingga yang terbaru.
b. Kecepatan aksesnya 24 jam, Dengan memanfaatkan dunia cyber ini siswa atau guru tidak perlu hawatir kalau internet tutup dan akses data yang diberikan sangat lama karena layanan yang diberikan bersifat 24 jam nonstop dan akses datanya lebih cepat dari pada kita mencari referensi kitab-kitab agama secara manual satu-persatu.
c. Informasi yang diberikan bisa bersifat up to det atau referensi-referensi yang sudah kuno, karena di sini menyediakan perpustakaan yang konvensional sehingga kita dapat mencari buku-buku PAI yang belum kita miliki.
2. Dunia cyber selain memberikan manfaat bagi kita, juga banyak efek negatif yang bisa ditimbulkan darinya sehingga dibutuhkan kontrol yang ketat dan bimbingan yang baik oleh guru, orang tua serta pihak yang terkait lainnya kepada peserta didik. Efek negatif itu antara lain mudahnya mengakses hal-hal yang berbau pornografi, game online yang membuat lupa waktu, ajang cari teman yang keblabasan, ancama virus, literatur-literatur yang menyesatkan dan lain sebagainya.
Sedangkan di dunia cyber sendiri disediakan beberapa layanan yang bisa diintegrasikan dengan pembelajaran PAI antara lain:
1. Browsing atau surfing dengan fasilitas ini siswa bisa melihat-lihat kejadian atau kabar terbaru atau lama tentang dunia PAI.
2. Searching dengan fasilitas ini kita dapat mencari data informasi yang berkaitan PAI dengan hanya memberikan kata kunci.
3. Chatting fasilitas ini bisa kita manfaatkan untuk bercakap-cakap dengan orang lain lewat komputer entah dengan teman, guru, atau tokoh-tokoh agama untuk sekedar ngobrol atau bertanya langsung mengenai persoalan keagamaan kita.
4. Mailing List, fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi , bertukar pendpat atau informasi secara elektronik dengan menggunakan e-mail .dengan fasilitas ini pembelajaran PAI bisa dilakukan siswa dengan berdiskusi atau bertukar informasi mengenai sikap keagaman mereka masing-masing.
5. Download dengan fasilitas ini kita diberikan kemudahan dalam mengambil file-file atau data yang berkenaan dengan pembelajaran PAI.
Setelah mengetahui manfaat dan fasilitas dari dunia cyber kemudian kita memiliki beberapa trik yang bisa digunakan untuk mengembangkan pembelajaran PAI berbasis cyber antara lain :
1. Dalam menerapkan pembelajaran PAI yang berbasis cyber kita menggunakan teori pembelajaran condicioning dimana menurut Van P.Pavlov keberhasilan proses belajar dapat tercapai dengan penyesuaian kondisi yang diciptakan sehingga kondisi yang diciptakan tersebut merupakan syarat memunculkan refleks baru . Dengan berdasarkan teori ini seorang pendidik dalam menerapkan model pembelajaran PAI berbasis cyber harus mampu terlebih dahulu mengkondisikan situasi yang akan dilakukan mulai dari menyiapkan sumber daya manusia baik berupa keterampilan guru maupun siswa dalam memanfaatkan dan mengoperasian komputer maupun ketersediaan sarana dan prasarana penunjangnya.
2. Kemudian dalam memanfaatkan dunia cyber dalam pembelajaran PAI kita membutuhkan model-model pengembangan antara lain :
a. Menentukan mata pelajaran yang akan dikembangkan yaitu materi pelajaran agama islam beserta bagian-bagiannya.
b. Mengidentifikasi silabus mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan agama islam.
c. Mengembangkan situs-situs yang bisa dijelajahi siswa dalam proses pembelajaran PAI.
d. Menyusun petunjuk penggunaan program berupa bagaimana mengelola informasi yang disajikan di internet untuk diaplikasikan pada mata pelajaran PAI disekolah.
e. Menyediakan jaringan berupa sarana dan prasarananya berkaitan dengan perangkat komputer dan jaringan internetnya .


C. RESPON MASYARAKAT TERHADAP PEMBELAJARAN BERBASIS CYBER
Dari berbagai uraian diatas ternyata pembelajaran PAI bisa lebih praktis jika memanfaatkan dunia cyber hal ini berdasarkan pertimbangan tingkat efisiensi dan efektifitasnya. Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya ( Gie, 1985 ). Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal dan dengan usaha tersebut dapat memberikan prestasi belajar yang tinggi . Dengan internet siswa dapat menghemat biaya dan waktu dalam pembelajaran PAI dengan tidak terlalu banyak membeli buku-buku atau terjun langsung kesuatu lokasi untuk mencari permasalahan keagamaan berkaitan dengan PAI mereka cukup melakukan browsing diinternet.
Efektifitas merupakan kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang ingin dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Efektifitas merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa makna efektifitas itu berbeda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing, pendapat itu diakui oleh Chong dan Maginson ( 1981 ) dalam Efektivienes Means Different to Different People . Dengan dunia cyber pembelajaran PAI bisa lebih efektif karena antara materi dan hasil yang dicapai siswa bisa lebih memuaskan dan penggunanya pun tidak cepat jenuh dalam memanfaatkan dunia cyber.






BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari berbagai pemaparan diatas maka pemakalah dapat memberikan kesimpulan bahwa modernisasi pembelajaran PAI berbasis cyber merupakan upaya perubahan dan perbaikan penggunaan media dan metode pembelajaran yang secara konvensional ( biasanya ) dilakukan dalam dunia pendidikan islam selama ini dengan melakukan pembaruan serta memanfaatkan hasil teknologi modern berupa dunia cyber atau yang sering kita sebut dengan internet. Untuk dapat menerapkan cyber dalam pembelajaran PAI dibutuhkan beberapa pendekatan berupa pendekatan fungsional dan pengalaman, kita juga harus dapat memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai manfaat, fasilitas dan cara mengoperasikan internet agar pembelajaran yang kita kerjakan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

A. PENUTUP
Demikianlah makalah ini penulis buat di harapkan dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh lagi tentang pembelajaran PAI berbasis cyber dan di harapkan nantinya dalam pelaksanaan suatu pendidikan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan suatu pendidikan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada kesalahan tulisan maupun bahasanya kami mohon maaf . Kritik dan saran kami harapkan guna merevisi menjadi yang lebih baik ….







DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Jakarta, 2005.
Alex.MA, Kamus Ilmiah Populer, Alfa, Surabaya, 2000.
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002.
Azhar Arsyal, Media Pengajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.
Disampaikan dalam Worskshop “ Pemanfaantan Internet yang Efektif dan Efisien “ bagi Pegawai STAIN Kudus tahun 2007
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, PT. Bumi Aksara, Jakarta , 2009.
Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultur, STAIN Salatiga Press, 2007.
Muhibbin Syach, Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.

Saeful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Pelajar, Jakarta, 1997.
Syaiful Bahri Djamaran, Psikologi Belajar, PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda