Senin, 26 September 2016

MULTIDIMENSIONALITAS MANUSIA



MULTIDIMENSIONALITAS MANUSIA

A.      PENDAHULUAN
Manusia merupakan bagian dari milyaran makhluk ciptaan Allah SWT di alam semesta ini. Namun manusia merupakan makhluk hidup yang paling unik dan nyentrik dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia juga menjadi obyek yang paling banyak diteliti oleh manusia itu sendiri. Bahkan secara tidak sadar kita banyak mengajukan pertanyaan pada diri kita sendiri dengan 5 W (what, who, why, when, where) + 1 H (How). Pertanyaan itu setidaknya menyangkut beberapa hal dibawah ini :
1.        Apa itu manusia?
2.        Siapakah manusia itu?
3.        Mengapa manusia harus ada?
4.        Kapan manusia diangggap manusia?
5.        Dimana posisi manusia terhadap makhluk Allah lainnya?
6.        Bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia?
Ketika kita mampu menjawab dan memahami 6 pertanyaan tersebut berarti kita sudah mampu memahami potensi diri kita sendiri sebagai manusia seutuhnya baik individual maupun sosial. Dan kita akan mengetahui betapa manusia memiliki aspek multidimensionalitas manusiawi sebagai hamba Allah.

B.       RUMUSAN MASALAH
Untuk lebih mendalami tema tentang multidimensionalitas manusia pemateri akan merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.    Definisi manusia (apa dan siapakah manusia itu?)
2.    Hakekat manusia (kapan manusia menjadi manusia seutuhnya?)
3.    Tujuan hidup manusia (mengapa manusia diciptakan?)
4.    Hubungan manusia dengan makhluk lainnya (dimana dan bagaimana posisi hidup manusia?)

C.      PEMBAHASAN
1.    Definisi Manusia
Ketika kita ingin mengetahui secara kompleks tentang definisi manusia maka setidaknya ada 2 pertanyaan yang mesti kita jawab yaitu :
a.    Apa itu manusia?
Jawaban yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini tentu sesuatu yang bersifat definisi fisik. Untuk itu akan kami kemukakan beberapa dalil dari Al-Qur’an serta teori-teori kontemporernya :
1.    Dasar Al-Qur’an
QS. Al-Mu’minuun ayat 12-16
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ §NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºsŒ tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ ¢OèO ö/ä3¯RÎ) tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# šcqèWyèö7è? ÇÊÏÈ
Artinya :
12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
15. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
16. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

QS. Al-Hajj ayat 5
$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# bÎ) óOçFZä. Îû 5=÷ƒu z`ÏiB Ï]÷èt7ø9$# $¯RÎ*sù /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 5>#tè? §NèO `ÏB 7pxÿõÜœR §NèO ô`ÏB 7ps)n=tæ ¢OèO `ÏB 7ptóôÒB 7ps)¯=sƒC ÎŽöxîur 7ps)¯=sƒèC tûÎiüt7ãYÏj9 öNä3s9 4 É)çRur Îû ÏQ%tnöF{$# $tB âä!$t±nS #n<Î) 9@y_r& wK|¡B §NèO öNä3ã_̍øƒéU WxøÿÏÛ ¢OèO (#þqäóè=ö7tFÏ9 öNà2£ä©r& ( Nà6ZÏBur `¨B 4¯ûuqtGムNà6ZÏBur `¨B Štãƒ #n<Î) ÉAsŒör& ̍ßJãèø9$# Ÿxøx6Ï9 zNn=÷ètƒ .`ÏB Ï÷èt/ 8Nù=Ïæ $\«øx© 4 ts?ur šßöF{$# ZoyÏB$yd !#sŒÎ*sù $uZø9tRr& $ygøŠn=tæ uä!$yJø9$# ôN¨tI÷d$# ôMt/uur ôMtFt6/Rr&ur `ÏB Èe@à2 £l÷ry 8kŠÎgt/ ÇÎÈ
Artinya :
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”.
Dari beberapa ayat Al-Qur’an tersebut dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang penciptaannya melalui sebuah proses yang panjang, sempurna kejadiannya dan fana kehidupannya.
2.    Menurut ilmu biologi
Dalam ilmu biologi manusia didefinisikan sebagai makhluk hidup yang tersusun dari ratusan organ tubuh yang berasal dari milyaran sel-sel hidup serta mampu bekerja sesuai fungsinya masing-masing.
3.    Menurut teori Charles Darwin
Bahwa manusia didefinisikan sebagai hewan yang berfikir melalui proses evolusi dari kera. Teori ini banyak yang menentang karena manusia disamakan dengan hewan namun ada pula yang menerima karena memang memiliki fisik yang hampir sama.

b.   Siapakah manusia itu?
Dalam pengertian kamus bahasa indonesia kata “siapa” digunakan untuk menanyakan nama / pribadi seseorang secara universal. Dalam konteks pertanyaan tentang siapa sebenarnya manusia itu? Akan kita paparkan beberapa pengertian dari Al-Qur’an dan ilmu sosial yang ada.
1.    QS. Al-Hijr ayat 28-29
øŒÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ #sŒÎ*sù ¼çmçF÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ
Artinya :
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Dalam pandangan ayat ini manusia merupakan makhluk ciptaan Allah berupa jasad dan ruh sempurna dan memiliki derajat tinggi dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya. Meskipun asal kejadian fisiknya lebih rendah dari makhluk lainnya hingga ditiupkan ruh padanya.
2.    Menurut ilmu psikologi manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kejiwaan, pembawaan/karakter dan potensi-potensi yang berbeda satu sama lain. Bahkan ada beberapa cabang ilmu psikologi yang mempelajari secara khusus bagian anggota tubuh/kebiasaan manusia beserta fungsi/rahasianya, yaitu :
a.    Grafologi adalah seni dan ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan manusia. Tulisan tangan berasal dari otak manusia maka apa yang dituangkan dalam tulisan merupakan buah pikirnya. Ilmu ini merupakan cabang dari ilmu psikologi dalam mata kuliah psikografik / psikodiagnostik.[1]
b.     Fisiognami adalah sebuah seni dan ilmu pembacaan atau penafsiran wajah, dengan cara mengamati ekspresi wajah, konstruksi tulang, profil wajah danpertumbuhan tubuh.[2]
c.  Palmistry merupakan sebuah seni dan ilmu membaca karakter dan sifat-sifat seseorang melalui garis tangan.[3]
3.    Dalam ilmu sosiologi manusia merupakan makhluk sosial yang berarti manusia adalah makhluk yang membutuhkan peran manusia lainnya untuk menjalani proses kehidupan didunia secara bersama-sama.

2.    Hakekat Manusia
Setelah kita memahami tentang apa dan siapa manusia itu selanjutnya kita akan mengetahui apa sebenarnya manusia itu/ hakekat manusia/ sebuah pertanyaan kapan manusia menjadi manusia sebenarnya?
Ketika kita sudah mampu menjawab apa dan siapa sebenarnya kita, maka secara otomatis kita akan mengerti dan memahami akan diri kita sendiri, kita akan tahu kekurangan dan kelebihan diri kita sendiri atau kita akan mampu memahami potensi-potensi kita yang bisa diaktualisasikan/dikembangkan maupun tidak.
Otak adalah organ inti yang mencerminkan jati diri seseorang dalam hidupnya[4]
a.    Sifat-sifat manusia
1.      Zalim dan bodoh
QS. Al-Ahzab ayat 72
$¯RÎ) $oYôÊttã sptR$tBF{$# n?tã ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ÉA$t6Éfø9$#ur šú÷üt/r'sù br& $pks]ù=ÏJøts z`ø)xÿô©r&ur $pk÷]ÏB $ygn=uHxqur ß`»|¡RM}$# ( ¼çm¯RÎ) tb%x. $YBqè=sß Zwqßgy_ ÇÐËÈ
Artinya :
“Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh
2.      Suka membantah
QS. Al-Kahfi ayat 54
ôs)s9ur $oYøù§Ž|À Îû #x»yd Èb#uäöà)ø9$# Ĩ$¨Z=Ï9 `ÏB Èe@à2 9@sWtB 4 tb%x.ur ß`»|¡RM}$# uŽsYò2r& &äóÓx« Zwyy` ÇÎÍÈ
Artinya:
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah”.

b.   Fitrah manusia
Manusia memiliki fitrah alami yaitu beriman/meyakini adanya Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Ar-Ruum ayat 30
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 šÏ9ºsŒ ÚúïÏe$!$# ÞOÍhŠs)ø9$#  ÆÅ3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÌÉÈ
Artinya :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

c.    Manusia suka berselisih
QS. Yunus ayat 19
$tBur tb%x. â¨$¨Y9$# HwÎ) Zp¨Bé& ZoyÏmºur (#qàÿn=tF÷z$$sù 4 Ÿwöqs9ur ×pyJÎ=Ÿ2 ôMs)t7y `ÏB šÎi/¢ zÓÅÓà)s9 óOßgoY÷t/ $yJŠÏù ÏmŠÏù šcqàÿÎ=tFøƒs ÇÊÒÈ
Artinya :
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, Kemudian mereka berselisih. kalau tidaklah Karena suatu ketetapan yang Telah ada dari Tuhanmu dahulu, Pastilah Telah diberi Keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu”.

d.   Hati manusia
QS. Al-Anfaal ayat 24
$pkšr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7ŠÉftGó$# ¬! ÉAqߧ=Ï9ur #sŒÎ) öNä.$tãyŠ $yJÏ9 öNà6ÍŠøtä ( (#þqßJn=ôã$#ur žcr& ©!$# ãAqçts šú÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÎ7ù=s%ur ÿ¼çm¯Rr&ur ÏmøŠs9Î) šcrçŽ|³øtéB ÇËÍÈ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”.

3.    Tujuan Hidup Manusia
       Segala sesuatu yang diciptakan pasti memiliki tujuan, ada sebab ada akibat. Begitu juga dalam penciptaan manusia. Allah SWT memiliki tujuan dalam penciptaan manusia sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an dibawah ini :
a.      Sebagai kholifah di bumi
QS. Al-Baqaroh ayat 30

øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
Artinya :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

b.      Mengabdi/beribadah kepada Allah SWT
QS. Adz-Dzariyat ayat 56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

c.       Berkembangbiak
QS. Ar-Ruum ayat 20-21

ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè? ¢OèO !#sŒÎ) OçFRr& ֍t±o0 šcrçŽÅ³tFZs? ÇËÉÈ ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ
Artinya :
20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah, Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

QS. An-Nisa ayat 1

$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3­/u Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur t,n=yzur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry £]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í #ZŽÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnöF{$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6ŠÏ%u ÇÊÈ
Artinya :
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu”.

4.    Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya
    Manusia bukanlah satu-satunya makhluk ciptaan Allah. Manusia adalah satu dari milyaran makhluk yang diciptakan Allah dialam semesta ini. Meskipun tidak semua makhluk itu kita ketahui keberadaannya dan dapat kita tangkap dengan panca indra. Hanya sebagian kecil dari makhluk Allah yang sudah kita ketahui dan pelajari keberadaannya. Begitu juga kehidupan manusia didunia ini tidak bisa lepas dari kehidupan makhluk lainnya baik yang fisik maupun metafisik. Untuk dapat menjawab eksistensi kehidupan manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya marilah kita petakan konsep pemikiran dibawah ini:

a.    Dimana manusia hidup?
Tentu pertanyaan ini kita jawab dimuka bumi, kenapa? karena dibumi ada air dan oksigen yang sangat fital dibutuhkan manusia untuk hidup. Dibalik kesempurnaan yang Allah berikan kepada manusia  dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya terdapat kelemahan yang sangat fital yaitu kondisi fisik manusia yang sangat terbatas kemampuannya, fana dan rapuh. Dengan kondisi seperti itu maka manusia hanya mampu hidup ditempat yang ada air dan oksigennya. Oleh karena itulah Allah memberi tempat khusus pada manusia untuk hidup yang kita beri nama bumi yang terbentuk dari tiga unsur utama yaitu air, tanah, udara (oksigen). Kita juga dapat mencocokkan asal kejadian manusia pertama (adam) yang fisik/jasadnya berasal dari tanah liat dan air sehingga tempat tinggal dan kembali yang cocok adalah bumi.

b.   Keberadaan dan posisi manusia di alam semesta.
Untuk dapat mengetahui bagaimana posisi keberadaan manusia di alam semesta maka akan kami paparkan 4 pandangan sebagai berikut beserta posisi manusianya:
1.    Manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia memiliki hak dan kewajiban terhadap dirinya sendiri baik secara jasmani maupun rohani beserta kewajibannya kepada Allah.
2.    Manusia sebagai makhluk sosial berarti manusia memiliki hak dan kewajiban terhadap orang lain diseluruh dunia baik yang senasab maupun tidak tanpa membedakan siapapun.
3.    Manusia sebagai makhluk bumi berarti manusia memiliki hubungan dan kewajiban terhadap semua yang ada di bumi baik hewan, tumbuhan maupun alam (SDA).
4.    Manusia sebagai makhluk galaksi berarti manusia berhubungan dengan semua makhluk Allah baik yang fisik maupun metafisik beserta planet-planet yang ada.


[1] Dwi Sunar Prasetyono, Bedah Lengkap Grafologi, Diva Press, Jogjakarta, 2012, hlm.11.
[2] Dwi Sunar Prasetyono, Tips Mudah Membaca Karakter Orang dari Wajahnya, Flashbooks, Jogyakarta, 2011, hlm.6.
[3] Maman Rukmana, Membaca Cepat Rahasia Garis Tangan dan Wajah, Pustaka Anggrek, Yogyakarta, 2010, hlm.5.
[4] Najamuddin Muhammad, Memahami Cara Kerja Gelombang Otak Manusia, Diva Press, Jogyakarta, 2011, hlm.17.